15 Desember, 2017

Relawan Kemenpora Siap Siaga Tanggap Bencana

 
Sleman (SMN) – Salah satu  kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana dalam mendiskusikan peristiwa bencana yang pernah terjadi selama di yogyakarta.
Peran pemuda dalam  pembekalan materi Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) harus selalu ditanamkan pada jiwa pemuda. Ancaman sebagai bentuk potensi yang membahayakan dan kerentanan dengan kondisi yang dapat memperparah wilayah akan menghasilkan suatu bencana yang dapat merugikan banyak pihak. Maka dari itu Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) Kab. Sleman menyelenggarakan  kegiatan Pelatihan Kesukarelawan Pemuda Tahun 2017 dengan tema “Pemuda Siaga Bencana” Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bertempat di Hotel Quins Colombo (10/12) Sebagai upaya kesiapsiagaan pemuda dalam tanggap bencana yang akan terjadi..
Sasaran yang di tujukan dengan adanya kegiatan tersebut adalah para pemuda yang berdomisili di wilayah sleman khususnya wilayah yang rentan terkena bencana. Dengan tingkat resiko bencana yang dimiliki oleh wilayah sleman ini, diharapkan dengan semangat para pemuda dapat dimanfaatkan kontrbusinya untuk menjadi “Relawan Kemenpora” yang dibekali ilmu tentang pemuda siaga bencana.
Berbagai praktik yang diterapkan kepada peserta dalam menanggulangi bencana seperti memotivai relawan terhadap penanggulangan bencana, matrix ancaman bencana dan manajemen relawan.
 Pada kesempatan tersebut, Bpk. Juni AD. Utama PSi salah satu pengisi materi menjelaskan tentang siklus penanganan bencana dengan memperhatikan beberapa segi pengurangan resiko bencana (PRB) dan Tahap-tahap darurat dalam menolong korban bencana.
PRB meliputi kesiapsiagaan relawan dalam menyiapkan posko pengungsian, mitigasi dalam program penanggulangan bencana dan pencegahan melalui pembangunan sarana dan prasarana dengan baik. Selanjutnya Pada tahap tanggap darurat yang diutamakan adalah menyelamatkan jiwa seseorang terlebih dahulu, kemudian adanya rehabilitasi atau pemulihan keadaan dan yang terakhir pada tahapan ini yaitu rekonstruksi pembangunan kembali akibat bencana yang terjadi.
Selain itu, Persatuan psikologis awal yang diberikan untuk survivor bencana khususnya untuk anak-anak dan remaja. Membahas tentang bagaimana caranya menangani reaksi anak yang trauma setelah mengalami bencana.
Kesiapsiagaan harus di waspadai dari sekarang, sehingga jika terjadi ada bencana yang mendadak dapat ditangani oleh masyarakat dengan tenang. Hal-hal yang harus di persiapkan  dari mulai kapasitas kemampuan yang besar dalam upaya mengurangi resiko bencana. Ujar Sulistio. Menyampaikan materi peran pemuda dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Berbasis komunitas/masyarakat.
Kesan yang di diperoleh peserta dengan adanya kegiatan tersebut sangatlah antusias terlebih dengan adanya pelatihan tersebut dapat menjadi wawasan dan pengetahuan bagi relawan baru. Serta pengalaman dalam pemaknaan pada makna menjadi relawan yang sesungguhnya.
“Kurang rasanya. Memang sudah cukup, tapi saya masih ingin mendalami lagi tentang pelatihan kesiapsiagaan bencana ini. saya harapkan nanti akan adanya pembelajaran berkelanjutan pada pelatihan berikutnya” Ujar Putra salah satu peserta yan berasal dari kelurahan/desa condongcatur.

Esa Septian
Mahasiswa STIA "AAN" Yogyakarta.
*Di muat media online swarakampus.com 
 



KAMPANYE PENYELAMATAN IKAN HIU

Foto: Google Oleh : Esa Septian Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau yang masing...