11 September, 2017

KAMPANYE PENYELAMATAN IKAN HIU


Foto: Google
Oleh : Esa Septian


Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau yang masing-masing wilayah dibatasi. Penghubung antar batas pulau ialah laut, laut jarang sekali disebut daripada pulau, kemudian hal ini mengubah paradigma masyarakat Indonesia bahwa darat lebih menguntungkan dari laut. Seakan-akan melupakan bahwa Indonesia 70 % laut dan 30 % darat. Indonesia memilikli potensi sumber daya kelautan yang sangat melimpah, kita patut bangga memilikinya, laut Indonesia menjadi tempat hidup bagi sekitar 590  jenis terumbu karang dan 3.200 jenis ikan yang harus kita jaga dan lestarikan agar keberadaannya tidak punah.
Aset terbesar yang dimiliki lautan Indonesia adalah ikan hiu. Keberadaan hiu sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu. Dalam eksistensinya, ikan hiu merupakan predator utama didalam rantai makanan laut yang kerap dijuluki dokter laut atau tukang sampah laut, sebab. Hiu-hiu menyantap ikan-ikan yang mati atau tidak sehat, Sehingga penyakit tidak menyebar ke penjuru ekosistem dan menjadi gudang terakhir bagi seluruh racun dilaut.
Dari 440 spesies hiu di dunia, sekitar 200 spesies hidup dan berkembang diperairan Indonesia. Semakin banyak spesies hiu yang ditemukan, berarti laut kita sehat dan ekosistem berjalan dengan seimbang. Tetapi pada kenyatannya , banyak hiu-hiu kerap diburu untuk diambil daging, sirip, hingga kulitnya. Beberapa spesies hiu terancam punah, bahkan Indonesia merupakan pengekspor sirip hiu tertinggi didunia.
Meskipun sudah banyak peraturan mengenai perlindungan ikan hiu ,masyarakat tetap saja memburunya, hanya semata-mata tergiur dengan harga ikan hiu yang dijual tinggi.. Faktor utama populasi ikan hiu semakin menurun didunia adalah karena overfishing, masyarakat tidak memahami dampak yang ditiimbulkan jika ikan hiu semakin punah terlebih penegakan hukum yang masih lemah serta ketidaktahuan masyarakat bahaya mengkonsumsi ikan hiu jika dikonsumsi terus menerus. Dalam keberlangsungan ekosistem laut, ikan hiu sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Ikan hiu yang diburu dan dikonsumsi akan jauh lebih bernilai harganya jika ikan hiu tersebut dijadikan sebagai wisata selam, ikan hiu merupakan aset nasional yang perlu dikembangkan. Dampak jika ikan hiu punah adalah akan terjadinya kehancuran ekosistem laut karena dalam rantai makanan ikan hiu berperan sangat penting untuk menjaga ekosistemnya. Beberapa studi menunjukan, memburu ikan hiu secara berlebihan akan berdampak terhadap penurunan kehilangan secara sekaligus ikan-ikan komersial dan udang-udangan yang penting, menyebabkan ikan kecil mulai punah karena makanan ikan hiu melimpah jumlahnya, lalu mengakibatkan ikan besar saling memangsa dan pada akhirnya tidak ada lagi kehidupan laut.
Dari fenomena-fenomena diatas, sebagai generasi muda penerus bangsa yang akan menjalani kehidupan di masa mendatang, maka kita harus bisa ikut andil dan peduli terhadap kekayaan dan keberagaman Indonesia, perlu adanya gerakan “agent of change” untuk  mengantisipasi hal tersebut dengan tindakan konservasi terhadap jenis jenis hiu tertentu. Tindakan konservasi adalah perlindungan, pelestarian dan pemanfaatannya (3P). kemudian perlu juga diadakannya sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian ikan hiu serta memberikan pemahaman bahwa manfaat ikan hiu bagi ekosistem laut sangatlah besar, mengajak masyarakat untuk menggerakan gerakan save sharks, tidak membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan dari bahan ikan hiu apapun jenis dan bentuknya. kemudian  melaporkan jika terdapat restauran-restauran atau hotel yang menjual makanan berbahan ikan hiu sebab ikan hiu keberadaannya dilindungi oleh undang-undang.



KAMPANYE PENYELAMATAN IKAN HIU

Foto: Google Oleh : Esa Septian Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau yang masing...