Foto: Google |
Negara
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau yang
masing-masing wilayah dibatasi. Penghubung antar batas pulau ialah laut, laut
jarang sekali disebut daripada pulau, kemudian hal ini mengubah paradigma
masyarakat Indonesia bahwa darat lebih menguntungkan dari laut. Seakan-akan
melupakan bahwa Indonesia 70 % laut dan 30 % darat. Indonesia memilikli potensi
sumber daya kelautan yang sangat melimpah, kita patut bangga memilikinya, laut
Indonesia menjadi tempat hidup bagi sekitar 590 jenis terumbu karang dan 3.200 jenis ikan yang
harus kita jaga dan lestarikan agar keberadaannya tidak punah.
Aset
terbesar yang dimiliki lautan Indonesia adalah ikan hiu. Keberadaan hiu sudah
ada sejak 400 juta tahun yang lalu. Dalam eksistensinya, ikan hiu merupakan
predator utama didalam rantai makanan laut yang kerap dijuluki dokter laut atau
tukang sampah laut, sebab. Hiu-hiu menyantap ikan-ikan yang mati atau tidak
sehat, Sehingga penyakit tidak menyebar ke penjuru ekosistem dan menjadi gudang
terakhir bagi seluruh racun dilaut.
Dari
440 spesies hiu di dunia, sekitar 200 spesies hidup dan berkembang diperairan
Indonesia. Semakin banyak spesies hiu yang ditemukan, berarti laut kita sehat
dan ekosistem berjalan dengan seimbang. Tetapi pada kenyatannya , banyak
hiu-hiu kerap diburu untuk diambil daging, sirip, hingga kulitnya. Beberapa
spesies hiu terancam punah, bahkan Indonesia merupakan pengekspor sirip hiu
tertinggi didunia.
Meskipun
sudah banyak peraturan mengenai perlindungan ikan hiu ,masyarakat tetap saja
memburunya, hanya semata-mata tergiur dengan harga ikan hiu yang dijual tinggi..
Faktor utama populasi ikan hiu semakin menurun didunia adalah karena
overfishing, masyarakat tidak memahami dampak yang ditiimbulkan jika ikan hiu
semakin punah terlebih penegakan hukum yang masih lemah serta ketidaktahuan masyarakat
bahaya mengkonsumsi ikan hiu jika dikonsumsi terus menerus. Dalam
keberlangsungan ekosistem laut, ikan hiu sangatlah penting untuk menjaga
keseimbangan ekosistem.
Ikan
hiu yang diburu dan dikonsumsi akan jauh lebih bernilai harganya jika ikan hiu tersebut
dijadikan sebagai wisata selam, ikan hiu merupakan aset nasional yang perlu dikembangkan.
Dampak jika ikan hiu punah adalah akan terjadinya kehancuran ekosistem laut
karena dalam rantai makanan ikan hiu berperan sangat penting untuk menjaga
ekosistemnya. Beberapa studi menunjukan, memburu ikan hiu secara berlebihan
akan berdampak terhadap penurunan kehilangan secara sekaligus ikan-ikan
komersial dan udang-udangan yang penting, menyebabkan ikan kecil mulai punah
karena makanan ikan hiu melimpah jumlahnya, lalu mengakibatkan ikan besar saling
memangsa dan pada akhirnya tidak ada lagi kehidupan laut.
Dari fenomena-fenomena diatas, sebagai
generasi muda penerus bangsa yang akan menjalani kehidupan di masa mendatang,
maka kita harus bisa ikut andil dan peduli terhadap kekayaan dan keberagaman Indonesia,
perlu adanya gerakan “agent of change”
untuk mengantisipasi hal tersebut dengan
tindakan konservasi terhadap jenis jenis hiu tertentu. Tindakan konservasi
adalah perlindungan, pelestarian dan pemanfaatannya (3P). kemudian perlu juga
diadakannya sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian ikan
hiu serta memberikan pemahaman bahwa manfaat ikan hiu bagi ekosistem laut
sangatlah besar, mengajak masyarakat untuk menggerakan gerakan save sharks, tidak membeli dan
mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan dari bahan ikan hiu apapun jenis dan
bentuknya. kemudian melaporkan jika
terdapat restauran-restauran atau hotel yang menjual makanan berbahan ikan hiu
sebab ikan hiu keberadaannya dilindungi oleh undang-undang.