(GURU AGENT OF CHANGE)
Pendidikan merupakan sarana mencetak dan memajukan generasi
penerus bangsa, oleh karenanya pedidikan menjadikan hal yang utama dalam
kehidupan masyarakat. Mempunyai jiwa semangat yang tak pernah lelah untuk
selalu menebar ilmu yang dapat bermanfaat untuk orang banyak. Guru adalah aktor
utama sebagai agen perubahan dan pentransfer ilmu pengetahuan dan menjadi tantangan
Guru di masa sekarang dan masa depan lebih professional dalam menjalankan
profesinya.
Menjadi guru bukanlah soal kegiatan belajar mengajar
saja. Dibalik itu semua terdapat komitmen untuk berusaha menciptakan perubahan
yang maju di dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Mempunyai banyak
rintangan tersendiri yang dihadapi oleh guru. Apalagi dengan pesatnya kemajuan
teknologi akan menjadi penghambat untuk para guru mendidik para muridnya.
Sebab. Dengan perkembangan tersebut, terdapat kemerosotan moral dan akhlak pada
dunia anak-anak dan remaja saat ini. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah.
Menjadi guru bukan hanya menjadi suatu profesi saja melainkan panggilan jiwa
akan pentingnya melihat dan menjelajahi dunia. Dari yang tidak tahu menjadi
tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Tak khayal guru telah menjadi pahlawan
tanpa tanda jasa dan pahlawan kebenaran yang memerangi kebodohan publik dan
kesemrawutan negara.
Di era modern ini tantangan-tantangan yang dihadapi
oleh guru semakin besar dalam mendidik cikal bakal generasi penerus bangsa. Kejahatan
kini sudah merasuk kedalam ranah pendidikan, maka menjadi tugas dan tanggung
jawab guru untuk membentenginya. Guru
dituntut untuk menjadi teladan bagi para siswa. Sebab, sebagian besar waktu
hari-harinya ia habiskan di sekolah. Tantangan yang sangat sulit ketika kasus narkoba,
kenakalan remaja dan kemerosotan moral anak sudah menjadi bagian dari
lingkungan sekolah dan tak tabu lagi untuk ditutup-tutupi. Bahkan
ketidakpedulian dari orang tua menjadi factor yang berpengaruh besar untuk
mendidik anaknya. Banyak yang sibuk kerja dan
Kadang-kadang banyak orang tua yang selalu menyalahkan guru ketika
terjadi sesuatu hal yang menimpa anaknya. Padahal guru hanya menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya untuk memberikan pelajaran sedikit kepada muridnya karena
menjadi guru adalah menjadi pengganti orang tua untuk murid selama di sekolah.
Maka dari itu apapun yang dilakukan oleh guru adalah demi kebaikan muridnya itu
sendiri.
Motivasi dan tekad yang bulat harus selalu tertanam
didalam jiwa guru untuk mengemban misi yang sangat penting demi kemajuan bangsa.
Ingatkah? ketika jepang pernah terpuruk dengan hancurnya kota Nagasaki dan
hirosima oleh bom amerika serikat? Jepang saat itu lumpuh total dan banyak korban yang meninggal mencapai jutaan
jiwa. Belum lagi dari sisa radiasi bom tersebut yang membutuhkan waktu sekitar
50 tahun untuk menghilangkannya. Dan jepang akhirnya menyerah kepada sekutu, Setelah
itu kaisar hito mengumpulkan Jendral yang masih hidup dan hal yang pertama ia
tanyakan bukanlah menanyakan berapa jumlah dokter atau tentara yang tersisa,
melainkan yang pertama kali ditanya olehnya ialah berapa jumlah guru yang
tersisa? Betapa berartinya guru dimata kaisar hito. Jepang kuat dalam
persenjataan dan senjatanya, tetapi tak pernah mau belajar untuk membuat bom
sedahsyat itu. Maka dikumpulkan lah seluruh guru yang tersisa dan memulai untuk
menata dan memperbaiki keterpurukannya. Sehingga kita tahu sekarang jepang
menjadi negara yang maju berkat guru. Kemajuan tersebut hanyalah sebagai bukti
bahwa betapa pentingnya sosok guru yang dapat memberikan perubahan.
Guru ibarat sedang menanam bibit tanaman, jika
menanam yang baik maka nanti akan menuai hasil yang baik juga untuk muridnya.
Tersemat dalam nama guru sebagai pahlawan bahwa Menjadi guru adalah mulia,
sebab tugasnya ialah mencerdaskan bangsa. Miris rasanya melihat guru-guru yang
terseret kasus hukum hanya gara-gara menjewer telinga muridnya akibat nakal,
dan anak tersebut melaporkan kepada orang tuanya, sehingga orang tuanya tidak
terima atas perlakuan tersebut dan diseret ke meja pengadilan. Inilah yang
terjadi pada pendidikan sekarang, keberpihakan orang tua kepada anakanya
sehingga menjadi anak selalu di bela walau salah dan selalu di manja. Hingga
pada akhirnya akan terjadi kebobrokan mental pada anak.
Menjadi guru masa kini, baik calon guru maupun guru
yang sudah lama mendedikasikan drinya untuk bangsa. Dapat dibekali dengan
kemampuan memahami karakteristik anak zaman sekarang. Perlunya pendidikan
mental dan karakter kepada anak, bahwa menjadi bangsa yang besar merupakan misi
perkembangan dunia pendidikan. Dalam
prosesnya tantangan yang dihadapi oleh guru bermacam-macam dari segi aspek
sosial budaya dan teknologi.
Sejatinya menjadi guru baik di masa sekarang dan di
masa depan dapat mewaspadai hal-hal yang menjadi budaya dan penyakit mental
yang dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan. Beberapa tuntutan guru yang
harus menyesuaikan perkembangan zaman diantaranya dengan melek IT, Semangat
untuk selalu memotivasi muridnya untuk membaca buku, memahami serta dapat
menangani sikap dan perilaku murid di zaman sekarang.
Menjadi agen perubahan pemikiran guru dapat membuat
sebuah kemajuan terhadap isu-isu global. Untuk
menjadi agen perubahan (agent of change), seorang guru harus
profesional dan memiliki kompetensi yang diharapkan. Di samping itu seorang
guru harus memiliki kemampuan untuk selalu beradaptasi dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, pemikirannya akan selalu terasah
mengikuti perkembangan zaman.
Semangat
guru dalam menemban tugas dan tanggung jawabnya harus selalu dikobarkan, sebab
hal itu dapat menjadi teladan bagi muridnya untuk selalu semangat menuju
perubahan bangsa yang beradab.
*(esa)