25 Maret, 2017

Melukis Indah Bayangmu



Oleh : Esa Septian
Terlintas fikir dalam benakku, hidup yang kita jalani tak bisa hanya sendiri bahkan makhluk hidup lain pun merasakan bagaimana hidup berpasangan, entah apa yang terjadi dalam benakku yang ku tau bayangmu semakin semu, semakin menjauh, getting lost. Ajari aku bagaimana menemukan hal terpenting dalam hidup ini, terkurung ruang dalam waktu yang membawaku kepada hadirnya dirimu yang pernah menghiasi warna-warni hidupku, mencoba melukis kembali kenangan yang dulu tersimpan penuh harapan yang semakin memudar, bantu aku untuk bernostalgia bersama dirimu, dan bahkan tak terlintas sedikitpun dalam fikirku untuk pergi meninggalkanmu, aku tak sanggup dan tak mudah bagiku menghapusmu dari bayang-bayangku.
Bagai syair tak berirama itulah dirimu, mataku terus menatap indahnya langit malam itu, dan berangan bisakah aku menyentuhnya?  Dalam getir aku  tak mampu untuk melupakan dirimu. Sejenak diriku melepas lelah untuk mengingat-ingatnya. Sepi yang aku rasa melukiskan senyum indah yang selalu membuat hari-hari ku lewati menjadi pelangi kehidupan dan keindahan. Apapun tentang dirimu, semua apa yang ada pada dirimu dapat mengalihkan duniaku, namun entah pelangi kehidupan menyimpan penuh keindahan kini  semakin hilang dipandangan mataku. Aku menyesal, aku tak mampu untuk membuat pelangi itu selalu ada. Harus ada hujan harus ada kesedihan yang dapat memberikan sinar pada pelangi. Aku fikir rasa ini akan hilang dengan sendirinya, tapi tidak dengan rasa ini, mencintaimu tak semudah melupakanmu, lambat laun waktu kan terus ku tunggu mengikis bayangmu yang semakin memudar dan menghilang, berharap bayangan itu kembali menjadi wujud yang nyata, hanyalah angan-angan saja, perbedaan yang membuat bayang itu menjadi bayang hitam yang membuat aku takut untuk melihatnya karena aku tak mungkin mengharap bayang itu menjadi sesuatu yang kembali menjadi utuh, aku bodoh, sangat bodoh membiarkanmu menjadi bayang-bayang yang indah yang takkan bisa kumiliki.
Biarlah kini serpihan hati menemani sepiku, hingga habis dayaku untuk selalu mengharapkanmu kembali. Kau terindah bagai bintang dilangit yang tak pernah bisa ku genggam dan sampaikan perasaan ini, dengarkanlah aku menyesal dan sangat menyesal dengan perasaan bersalah yang terus-menerus. Namun aku tau kamu memilih untuk pergi bahkan membawa semua kebahagiaanku, maaf yang kini ku rasa dan beribu penyesalan yang telah membiarkanmu pergi menjauh dan menghilang hanya ada bayang semu dirimu dan biarkan diriku ini melukis indah bayangmu. 


Kau Satu
Terindah dalam hidupku,
Aku tak tahu kapan aku harus beranjak dari tempat ini
Menyesalkah
Atau…..
Mengharapkannya kembali?
Terlambat untuk disesali
Kesempatan kedua yang tak mungkin datang lagi

KAMPANYE PENYELAMATAN IKAN HIU

Foto: Google Oleh : Esa Septian Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau yang masing...