Oleh: Esa Septian
Sejak lama indonesia disebut sebagai negara agraris, berada di daerah katulistiwa yang menyebabkan
adanya tanaman pertanian sepanjang tahun. Sektor pertanian telah
menyumbang perekonomian terbesar di indonesia dan telah berhasil melakukan
swasembada pangan.
Kejayaan sektor pertanian
telah menjadi peran penting sebagai kesejahteraan rakyat dan telah memberikan
kontribusi positif dalam mewujudkan pembangunan di indonesia. Tetapi akibat adanya perkembangan dan
kemajuan zaman telah memberikan dampak atas perubahan global yang mempengaruhi berbagai aspek sosial, ekonomi dan politik
masyarakat, maka sektor pertanian pun juga mengalami
dampaknya. Sehingga terjadilah transformasi
struktural di sektor pertanian di Indonesia.
Selama ini, petani kecil kerap menjadi kelompok paling rentan mengalami kemiskinan dan
rawan pangan. Pemerintah dan sektor swasta bisa bekerja sama dengan para petani
dan kelompoknya untuk membantu mewujudkan transformasi. Polemik yang terjadi menggambarkan
bahwa sektor pertanian mengalami penurunan, padahal sektor pertanian merupakan
sektor yang sangat penting untuk membantu mengatasi kemiskinan dan roda
penggerak perekonomian di Indonesia.
Laju pertumbuhan semakin tinggi
telah membuat perubahan tatanan di indonesia yang menyebabkan berkurangnya
lahan pertanian, akibatnya membuat tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan
lahan yang tersedia.
Ketahanan pangan di indonesia masih menjadi persoalan , dikarenakan beralih fungsinya lahan pertanian di indonesia yang menyebabkan produksi menurun dan berubahnya
paradigma generasi muda untuk tidak peduli dalam meneruskan generasi pada
bidang pertanian.
Prospek pertanian untuk masa depan masih
sangat di harapkan untuk terus dapat mempertahankan kejayaan indonesia sebagai
negara agraris dan mewujudkan ketahanan pangan sebagai lumbung pangan dunia
pada tahun 2045.
Musim panen di indonesia seringkali mengalami
fenomena yang terjadi pada saat musim panen yaitu harga jual yang diberikan
sering kali membuat rugi para petani sebab harga tawa menawar yang murah akibat
adanya kualitas produksi yang kurang baik dan produksi yang berlimpah yang
berdampak tidak maksimalnya proses pengolahan lahan sampai proses akhir
pemasaran produksi.
Dalam mewujudkan perekonomian di indonesia
yang maju, perlu adanya strategi dalam menghadapi persoalan perkembangan zaman
yang semakin modern. Di era menyambut revolusi 4.0 ini indonesia harus
dapat melakukan transfer knowledge dan memberikan kemudahan informasi untuk
para petani. Bagaimana mewujudkan supaya
masyarakat indonesia menjadi masyakarat yang mampu menjadi pelaku ekonomi yang
menyesuaikan perkembangan zaman yang modern.
Perubahan
paradigma kearah ekonomi modern merupakan langkah strategi yang baik untuk
pembangunan indonesia terlebih persaingan global semakin mendesak untuk tetap
konsistensi dan maju dalam menghadapi tantangan yang ada. Dalam penerapannya
tentu ekonomi modern mengutamakan efisiensi yang
tercirikan dari:
1.
Penyerapan
teknologi
2.
Modal manusia
3.
Peran informasi
Konsep
model yang penulis gagaskan mengenai ekonomi modern memiliki keunggulan-keunggulan untuk dapat memperkuat
posisi tawar menawar pertanian di indonesia yang sudah diterapkan di negara –negara
maju. Dengan konsep sebagai berikut:
MASYARAKAT
EKONOMI MODERN
a.
Pengolahan Lahan Pertanian
Sumberd daya
lahan atau lingkungan fisik meliputi iklim, relief dan air sebagainya merupakan
penggunaan lahan tanah. Pemerintah hanya sebatas tahapan ini saja dalam
pengolahan lahan pertanian yang menjadikan factor utama dalam kesuburan tanah
yaitu air. Dalam pengolahan lahan menggunakan alat pembajak untuk menggemburkan
tanah dan mempersiapkan kondisi tanah untuk ditanam.
b.
Perluasan lahan
Semakin
sempitnya luas lahan pertanian yang produktif (terutama di pulau Jawa) sebagai
akibat alih fungsi seperti konversi lahan sawah, ditambah isu global tentang
meningkatnya degradasi lahan (di negara berkembang). Salah satu alternatif
pilihan yang diharapkan dapat meningkatkan potensi produksi tanaman dalam
rangka memenuhi kebutuhan pangan adalah pendayagunaan lahan kering. Selain
karena memang tersedia cukup luas, sebagian dari lahan kering belum diusahakan
secara optimal sehingga memungkinkan peluang dalam pengembangannya.
Perluasan lahan memang perlu ditekankan atas apa yang
saat ini menjadi urgensi pemerintah
dan masyarakat. Bagaimana tidak banyak lulusan pertanian yang bekerja tidak
sesuai bidangnya karena lahan yang tidak ada dan kurangnya partisipasi pemuda
generasi untuk melanjutkan pertanian menambah lahan yang semakin sempit dan
hasil produksi tidak akan dapat meningkat.
c.
Pengolahan hasil
produksi
Masalah dalam
pengolahan hasil produksi adalah kualitas dari hasil panen yang memang kurang
bagus. Sosialisasi mengenai pupuk dan obat dalam mengatasi persoalan yang
terjadi saat masa perawatan yang harus perlu ditingkatkan.
d.
Pendistribusian
Pendistribusian
hasil produksi seringkali para petani menjualnya melalui “Tengkulak” karena hal
tersbut dianggap mudah dan mendapatkan hasil yang maksimal tetapi dalam
prakteknya akan menjadi kekurangan dan menyebabkan harga jual akan tidak
stabil. Dengan demikian perlu adanya organisasi yang mengatur hal tersebut agar
harga tawar menawar dapat dikendalikan melalui “Koperasi” yang dapat mengatur
harga jual saat musim panen. Peran koperasi sebagai persatuan yang kuat antar
petani.
e.
Pemasaran
Untuk
mengatasi masalah pemasaran produksi
pertanian yang dialami oleh petani, maka perlu dipikirkan paradigma baru dalam
mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif pemecahannya adalah
memberdayakan lembaga ekonomi pedesaan yaitu koperasi.
Untuk mengembangkan usaha agribisnis skala kecil perlu
dibentuk koperasi. Tanpa koperasi tidak mungkin agribisnis kecil dapat berkembang. Koperasi inilah
yang akan berhubungan dengan pengusaha besar (Bungaran Saragih, 2001b). Melalui
koperasi masalah yang dihadapi oleh petani
dapat teratasi. Koperasi merupakan badan usaha di pedesaan dan pelaksana penuh subsistem agribisnis.
Dari sisi lain koperasi juga merupakan pedagang perantara dari produk pertanian
yang dihasilkan oleh anggotanya. Koperasi berfungsi sebagai lembaga pemasaran
dari produk pertanian.
Perspektif
terhadap sudut pandang dari pertanian yang menyebabkan harga panen turun akibat
berlimpahnya hasil produksi. Maka dalam pemasarannya dapat melalui koperasi
yaitu:
1)
Memberikan jatah
kuota untuk dijual
Hal ini untuk
menyesuaikan kebutuhan pasar agar sesuai dengan permintaan pasar
2)
Kualitas padi
Untuk
penjualan harus dpat dibedakan dengan kualitas yang baik agar dapat dijual
denga harga yang tinggi.
3)
Pemusnahan
Menjual padi
dalam bentuk lain misalkan menjualnya sudah menjadi beras.
Umumnya pertanian berpacu atas kemampuan ladang yang
memadai, SDM Petani dan alat yang mendukung pertanian. Ketiga hal tersebut
sangat dibutuhkan atas kemajuan pertanian kedepan dalam meningkatkan SDM Petani
agar menciptakan inovasi-inovasi baru dan sector pertanian akan dapat menjadi
swasembada pangan dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Ketahanan
pangan di indonesia memang masih sangat kurang. Kunci dari ketahanan pangan
adalah ketersediaan air yang cukup untuk mengairi pertanian dan menjadikan para
petani menjadi masyarakat ekonomi modern agar dapat bersaing dan mengatasi
permasalahan ayng dihadapi saat ini
Persediaan yang lebih banyak daripada permintaan
menyebabkan harga murah. Sedangkan sebaliknya jika persediaan lebih sedikit
dari permintaan maka harga akan menjadi mahal. Maka dari itu peran koperasi
sangat diharapkan untuk menekan perbandingan antara Persediaan dan permintaan yang
seimbang akan mampu membawa harga jual maupun saat panen atau permintaan yang
kurang dapat selallu stabil.
Ekonomi modern memberikan peran terhadap kesejahteraan
Para Petani. Fenomena yang terjadi agar dapat terselesaikan dan para petani
dapat hidup dan terus mengembangkan hasil produksi. Ciri masyarakat modern
dapat tergambarkan melalui derajat rasional yang tinggi dan pola obyektif &
efektif.
Modernisasi memang banyak memberikan pengaruh terhadap
proses aktivitas masyarakat. Dengan demikian kita harus dapat memanfaatkan perkembangan
zaman dengan maksimal. Persatuan yang kuat antar para petani dapat menciptakan
lingkungan yang memajukan ekonomi Indonesi dan pembangunan indonesia dapat
tercapai melalui pertanian modern.
REFERENSI
Soekartawi. 2007. e-AGRIBISNIS: Teori dan
Aplikasinya. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007). ISSN: 1907-5022. Universitas Brawijaya Malang dan Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta.
B. Harsh, Stephen. Management Information Systems. Department of Agricultural Economics Michigan State University.
2002. Agribisnis: Paradigma baru
pembangunan ekonomi berbasis pertanian, Bogor, Yayasan USESE.
Syahza, Almasdi. Paradigma
Baru: Pemasaran Produk Pertanian Berbasis
Agribisnis di Daerah Riau. (PPKPEM)
Universitas Riau.