Sumber: https://cdn-2.tstatic.net/newsmaker/foto/bank/images2/fakta-atau-hoax.jpg |
Di era Teknologi Digital masa kini banyak kemudahan system informasi dan komunikasi yang dengan cepat nya merambah kedalam aspek kehidupan masyakarat sosial, perubahan-perubahan pola sikap dari masyarakat perlahan berubah dan menjadikan media sosial sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk berkomunikasi dan bertukar informasi.
Banyak data-data yang dapat memberikan informasi-informasi melalu media sosial dengan akses yang didapatkan, semua orang kini dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Seiring perkembangan informasi yang berkembang, muncul berbagai informasi-informasi yang terkadang tak dapat dipercayai lagi dari sumber data informasi tersebut dan hoax merupakan dampak perubahan fungsi yang terjadi dalam media sosial sehingga dapat menimbulkan suatu polemik-polemik baru dalam internet yang sulit untuk diatasi.
Kini publik tak asing lagi dengan kata “media sosial” bahkan dari kalangan muda sampai yang tua pun semuanya hampir memiliki media sosial. Tak dapat dielakkan lagi peran dari media sosial sangatlah penting dalam keberlangsungan hidup masyarakat sosial. Sehingga efek yang diberikan dari informasi-informasi yang di salah gunakan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Kebohongan-kebohongan publik dalam internet semakin membuat publik menjadi tak jeli dalam menanggapi informasi-informasi yang bermunculan, masyarakat akan semakin dibohongi oleh media sosial dalam menyesuaikan budaya-budaya internet yang mengalami pergeseseran, sebaiknya publik dapat mengetahui sumber informasi yang akurat dan dari mana informasi tersebut berasal, dengan sering membaca, tidak terpaku dalam satu informasi dan tidak dengan cepat menyimpulkan serta menyebarkan sesuatu yang dibaca tanpa mengkrosceknya terlebih dahulu.
Beragam tujuan yang dilakukan oleh para pembuat informasi hoax, diantaranya dalam memberikan hasutan-hasutan dan menginginkan terjadinya perpecahan didalam suatu golongan itu sendiri, faktanya adalah isu-isu hoax menjadi pemecah suatu SARA “Suku Ras dan Agama” antar daerah saling berkonflik akibat adanya informasi-informasi yang tak bertanggung jawab melalui Whats Apps, FB dan sebagainya. Inilah bukti bahwa kebohongan publik dapat menjadi perpecahan antar golongan yang dapat merugikan khalayak umum.
Budaya meng”share” memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, masyarakat kini tak lagi tabu dalam menanggapi persoalan eksistensi dari media sosial. Menyebarkan informasi menjadi tradisi kebanggan tersendiri dari masyarakat Indonesia sekarang, di karenakan hal tersebut sudah terbilang wajar dan lumrah untuk dilakukan dalam mengikuti trend budaya Indonesia yang semakin bermacam macam.
Dalam upaya mengatasi persoalan yang pelik ini, semua ada pada diri masyarakat itu sendiri, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menanggapi suatu informasi yang diperoleh. Lebih kritis dan bijak lagi dalam memanfaatkan informasi di era serba canggih ini, jangan asal menyebarkan informasi yang tak jelas dan tak tahu informasi nya bersumber dari mana, menjadi pemicu hoax tersebut semakin berkembang dan merajalela.
Interaksi dalam media sosial memanglah tak bisa untuk dihilangkan bahkan untuk dicegah, sehingga harapan dalam penerapan di kehidupan masyarakat mengalami perdebatan yang begitu sengit, banyak isu-isu provokasi di dalam berita hoax. Diharapkan masyarakat dapat mengendalikan diri dan tidak gampang terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa dan negara, sehingga apa yang dicapai dalam suatu informasi yang bermutu dan berkualitas dapat selalu diciptakan oleh publik dan mampu meminimalisir berita hoax yang beredar dapat memperbaiki budaya internet tersebut ke arah yang lebih baik lagi.
Mari ciptakan budaya masyarakat Indonesia yang gemar membaca kemudian memverifikasi kebenaran informasi yang diperoleh, lalu dilihat dari sisi kemanfaatannya, jika itu dianggap penting maka berita tersebut dapat disebarluaskan kepada publik, sehingga apa yang di cita-citakan dalam suatu informasi yang baik dapat terwujud dan diantisipasi tanpa adanya berita hoax yang meluas dan beredar di sekeliling masyarakat indoneisa.
Penulis:
Esa Septian